Jumat, 27 Januari 2012

Pemasangan Pagar

Awal agusus 2010, matahari mulai meninggi diufuk timur sementara watu menunjukan pukul tujuh lewat duapuluh menit.
Dipuncak tertinggi bukit gumilang tersamar bersahutan suara sumbang entah dari lantuman belalang atau segelumit jangkrik yang asik bersendau gurau menikmati kehangatan sinar mentari dibalik rerumputan yang dipenuhi embun pagi. Sesaat sunyi melanda dikala gemerisik ilalang tertiup angin. sesaat kemudian bergantian entah serangga apalagi yang tengah bercengkrama menyambut pagi.


Ah... lamunanku terlalu jauh menerawang dimana bukit masih dirimbuni ilalang dan pepohonan liar tanpa tuan. Dimana kesunyian setiap saat menghantarkan hari yang terus berganti. Kini Bukit hijau dibalik tebing kramat gumilang telah jauh berubah. Deretan pepohonan dan ilalang telah berganti tembok-tembok beratap beton.
Lengkingan serangga berubah menjadi dentum alunan musik dari perangkat elektronik dari balik bilik kokoh bercat warna-warni.
Tanah merah tak lagi berselimur rerumputan hijau, melainkan hotmik dan aspal hitam. Pagi ini, bukan lagi sekelompok serangga berkerumun mencari mangsa atau sekedar menikmati sisa hari, melainkan aktivitas warga yang tengah asyik bergotong royong, bahu membahu ditebing bukit yang curam. Siapakah mereka? Mereka adalah warga Cluster IV Griya Indah yang tengah asik bekerja sama memasang pagar BRC. Sesuai dengan program warga, khususnya RT. 17, pemasangan pagar ini adalah wujud kepedulian warga akan bahaya yang timbul mengingat lokasi dan kondisi lingkungan yang sangat berbahaya bagi anak-anak yang berjalan atau bermain disekitarnya. Sisi jalan yang curam lebih tinggi dari 2 meter sangat tidak dianjurkan bila tidak terpasang pengaman seperti pagar. Oleh karena itu setiap warga wajib dan sadar akan lingkungannya. Pengadaan Pagar BRC ini adalah usulan dari warga blok F yang berhadapan langsung dengan sisi jalan yang curam, Semangat dan antusias dari salah satu warga blok F tersebut diakui memang bentuk dari sifat kritis yang berulang kali diusulkan saat ada pertemuan warga setiap bulannya. Seperti usulan pertama kali dicetuskan pada malam pertemuan dirumah bapak Afik Susilo. Dengan kesepakatan dibentuk semacam kepanitiaan khusus blok F yang berhadapan dengan jalan tersebut. Dan sepakat juga dana akan diambil dari masing-masing rumah yang secara langsung berhadapan dengan jalan blok F atas dan akan dibantu dengan kas Warga. 
Namun sampai pertemuan bulan berikutnya tak ada tanda-tanda keseriusan dari sang pencetus ide tersebut. Yang ada malah mereka mengusulkan semua dana diambil dari kas warga setiap bulannya, Kalau boleh ditelaah memang itu hak setiap warga, namun pada kenyataan dan aktual dilapangan dana kas tidak cepat menyelesaikan pagar tersebut. Yang disayangkan sang antusias pencetus ide pada saat pertemuan warga pada saat pelaksanaan dan prosesnya tidaklah seantusias saat mencetuskan ide, bahkan pasif terhadap proses tersebut. Akhirnya Pada tanggal 10 Juli 2010 pada malam pertemuan warga dikediaman bapak Tri Widodo setelah melalui beberapa proses diskusi disepakati setiap bulannya akan disisihkan untek anggaran pembelanjaan material pagar BRC. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, untuk memulai program tersebut akan sangat lambat jika hanya mengandalkan dana kas. Alhandulillah sampai tanggal 25 Juli 2010 dari donatur terketuk hatinya untuk mengawali program tersebut. Pertama dari Warga Blok G4/No. 01 Sebesar Rp.1.000.000,- dan Warga Blok E4/No.12 Sebesar Rp.350.000,-Selain sumbangan yang bersifat materil, sumbangan-sumbangan lainnya tidak kalah pentingnya, misalnya peralatan yang mendukung program tersebut seperti mesin potong, mesin las, bor listrik maupun besi-besi yang bernilai ratusan ribu rupiah selalu disediakan oleh bapak Azis selaku ketua RT. Peran beliau tidak dapat kami uraikan karena setiap ada momen-momen penting, dukungan dan suport dari beliau tidak hanya dalam forum. Aktual dilapangan, beliau berdiri dipucuk terdepan merancang setiap kegiatan sekaligus mengerjakan tanpa pamrih. Meninggalkan kepentingan pribadi dan keluarga demi menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman, Bahkan rela merogoh saku pribadinya untuk kepentingan bersama.
Eh,....ko jadi berlarut-larut.Sebelum lupa pada pokok permasalahan mari kembali pada aktivitas warga pagi 1 agustus 2010. Dana dari donatur memang ditujukan untuk mengawali pemasangan pagar pagi itu. Dari dana yang ada mampu membeli material pagar BRC sepanjang 12 meter dengan tinggi 120 cm berikut aksesorisnya seperti klem, dinabolt dan pipa. Dibantu dari sebagian warga pemasangan pagar pertama berhasil diselesaikan dengan sukes.Semangat gotong-royong terlihat dari setiap warga yang hadir dalam kerja bakti pagi itu. Diantaranya ada bapak Daryanto, Joven, Dedy, Totok, Ono, Nazar, Slamet, Henhen, Dicky,
Supri, dan yang lainnya yang dengan semangatnya membentuk lingkungan menuju kenyamanan dan ketentraman bersama.